MASIH dalam Ramadan, malah dalam 10 hari
terakhirnya. Inilah detiknya, mereka yang benar-benar mencari reda Allah akan
menguatkan hubungan dengan Allah melalui ibadah khusus (yang menepati Sunah
Nabi s.a.w.). Inilah waktunya orang yang
mencita-citakan kedamaian dunia akhirat memperelok budi perkerti atau akhlak
supaya diampuni dan diredai Allah. Kemudian, menjadi harapan pabila Ramadan
sudah menghilang, madrasah Ramadan kekal dalam kehidupan bulan-bulan
sesudahnya.
Datuk Seri Najib dan isteri |
Allah mencoba iman dan kekuatan jiwa yang sedang
berpuasa. Sekonyong-konyong lidah (media) kaum yang tidak beriman memancarkan
kabar-kabar ‘buruk’ terhadap pemerintah Islam, iaitu Perdana Menteri Natuk Seri
Najib dan isterinya. Cobaan Tuhan juga bahawa adanya jaringan komunikasi
internet menyebabkan kabar-kabar mudah dan pantas bertebaran. Lalu jadi
hingar-bingar satu negara (juga melebar ke negara luar) kabar-kabar buruk yang
tidak dipastikan. Bukan saja kabar ‘buruk’ pekerjaan Sang Perdana Menteri,
malah kabar ‘buruk’ peribadi dua manusia muslim itu. Yang menjengkelkan, kabar-kabar ‘buruk’
disebar oleh mereka yang muslim dan sedang berpuasa, malamnya berdiri malam
(tarawih), merayu-rayu doanya agar diampuni segala dosa.
Catatan ini bukan mendewa-dewakan peribadi penjawat
Perdana Menteri. Ini cuma nasihat peribadi sesama muslim dalam bulan yang penuh
keberkahan. Bulan yang muslim diseru merendah diri terhadap Allah dan
menyantuni semua yang mengakui ‘Tiada tuhan Selain Allah dan Muhammad itu
Rasulullah’.
Marilah kita bersabar dengan cobaan bulan Ramadan
ini sekalipun pada bulan-bulan sebelumnya, sebagian antar kita sengaja tidak
mengawal diri menjadi mata rantai penyebaran kabar yang tidak disukai Allah.
DSN Najib dan isterinya adalah muslim yang
menunaikan solat. Kita adalah muslim
yang menunaikan solat. Kita adalah dalam masyarakat muslim yang saling ada hak
antara satu sama lain. Kita adalah dalam
masyarakat bersaudara, seperti persaudaraan sedarah. Bukankah Rasulullah telah
mempersaudarakan golongan Muhajirin dan Ansar kerna iman sehingga mereka
seperti adik-beradik? Itulah contoh
masyarakat muslim, sekalipun dalam kalangan mereka tetap ada salah-silapnya
kerna mereka juga adalah manusia seperti kita.
Penulis catatkan hadis-hadis Rasulullah daripada
buku Sirah Nabawiyyah – A-Rahiq al-Makhtum oleh Syaikh Shafiyyarrahman
al-Mubarakfuri. Buku ini merakamkan
ketenteraman masyarakat muslim di Madinah kerna mereka menerima pakai
nasihat-nasihat Rasulullah, sekali gus membenamkan sifat-sifat buruk jaman
jahiliyah sebelum disatukan Muhajirin dan Ansar. Inilah contoh masyarakat madani yang pernah
disebut-sebut oleh pemimpin negara kita pada tahun 1990-an dahulu.
Maksud sabda Nabi s.a.w. “Wahai manusia, sebarkanlah
salam, berikanlah makanan, sambunglaha talipersaudaraan, salatlah pada malam
hari ketika semua orang sedang tidur, nescaya kalian akan masuk syurga dengan
aman.” (HR At-Tirmizi, Ibn Majah dan Ad-Darimi)
Maksud sabda Nabi, “Tidak masuk syurga orang yang
tetangganya tidak aman daripada gangguannya.” (HR Muslim)
Maksud sabda Nabi s.a.w. “Muslim itu adalah orang yang
kaum muslimin lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya.” (HR
Al-Bukhari)
Maksud sabda Nabi s.a.w. “Tidak sempurna keimanan salah
seorang anatara kalian sebelum dia sendiri mencintai saudaranya seperti apa
yang dia cintai bagi dirinya sendiri.” (HR Al-Bukhari)
Maksud sabda Nabi s.a.w., “Janganlah kalian saling
membenci, dengki-mendengki, bermusuh-musuhan,
jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan seseorang muslim tidak boleh
mendiamkan saudaranya (tidak menyapa) lebih dari tiga hari.” (HR
Al-Bukhari)
Maksud sabda Nabi s.a.w., “Kasihanilah siapa yang ada di
muka bumi, nescaya yang ada di langit akan mengasihimu.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmizi)
Maksud sabda Nabi s.a.w., “Mencaci orang mukmin adalah
kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran.” (HR Al-Bukhari)
Semoga ada manfaat kepada yang mahu menjaga iman
kepada Allah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan