Halaman

Sabtu, Julai 11, 2015

BERIKAN hak muslim kepada Datuk Seri Najib dan isterinya

MASIH dalam Ramadan, malah dalam 10 hari terakhirnya. Inilah detiknya, mereka yang benar-benar mencari reda Allah akan menguatkan hubungan dengan Allah melalui ibadah khusus (yang menepati Sunah Nabi s.a.w.).  Inilah waktunya orang yang mencita-citakan kedamaian dunia akhirat memperelok budi perkerti atau akhlak supaya diampuni dan diredai Allah. Kemudian, menjadi harapan pabila Ramadan sudah menghilang, madrasah Ramadan kekal dalam kehidupan bulan-bulan sesudahnya.

Datuk Seri Najib dan isteri
Allah mencoba iman dan kekuatan jiwa yang sedang berpuasa. Sekonyong-konyong lidah (media) kaum yang tidak beriman memancarkan kabar-kabar ‘buruk’ terhadap pemerintah Islam, iaitu Perdana Menteri Natuk Seri Najib dan isterinya. Cobaan Tuhan juga bahawa adanya jaringan komunikasi internet menyebabkan kabar-kabar mudah dan pantas bertebaran. Lalu jadi hingar-bingar satu negara (juga melebar ke negara luar) kabar-kabar buruk yang tidak dipastikan. Bukan saja kabar ‘buruk’ pekerjaan Sang Perdana Menteri, malah kabar ‘buruk’ peribadi dua manusia muslim itu.  Yang menjengkelkan, kabar-kabar ‘buruk’ disebar oleh mereka yang muslim dan sedang berpuasa, malamnya berdiri malam (tarawih), merayu-rayu doanya agar diampuni segala dosa.

Catatan ini bukan mendewa-dewakan peribadi penjawat Perdana Menteri. Ini cuma nasihat peribadi sesama muslim dalam bulan yang penuh keberkahan. Bulan yang muslim diseru merendah diri terhadap Allah dan menyantuni semua yang mengakui ‘Tiada tuhan Selain Allah dan Muhammad itu Rasulullah’.

Marilah kita bersabar dengan cobaan bulan Ramadan ini sekalipun pada bulan-bulan sebelumnya, sebagian antar kita sengaja tidak mengawal diri menjadi mata rantai penyebaran kabar yang tidak disukai Allah.

DSN Najib dan isterinya adalah muslim yang menunaikan solat.  Kita adalah muslim yang menunaikan solat. Kita adalah dalam masyarakat muslim yang saling ada hak antara satu sama lain.  Kita adalah dalam masyarakat bersaudara, seperti persaudaraan sedarah. Bukankah Rasulullah telah mempersaudarakan golongan Muhajirin dan Ansar kerna iman sehingga mereka seperti adik-beradik?  Itulah contoh masyarakat muslim, sekalipun dalam kalangan mereka tetap ada salah-silapnya kerna mereka juga adalah manusia seperti kita.

Penulis catatkan hadis-hadis Rasulullah daripada buku Sirah Nabawiyyah – A-Rahiq al-Makhtum oleh Syaikh Shafiyyarrahman al-Mubarakfuri.  Buku ini merakamkan ketenteraman masyarakat muslim di Madinah kerna mereka menerima pakai nasihat-nasihat Rasulullah, sekali gus membenamkan sifat-sifat buruk jaman jahiliyah sebelum disatukan Muhajirin dan Ansar.  Inilah contoh masyarakat madani yang pernah disebut-sebut oleh pemimpin negara kita pada tahun 1990-an dahulu.

Maksud sabda Nabi s.a.w. “Wahai manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglaha talipersaudaraan, salatlah pada malam hari ketika semua orang sedang tidur, nescaya kalian akan masuk syurga dengan aman.” (HR At-Tirmizi, Ibn Majah dan Ad-Darimi)

Maksud sabda Nabi, “Tidak masuk syurga orang yang tetangganya tidak aman daripada gangguannya.” (HR Muslim)

Maksud sabda Nabi s.a.w. “Muslim itu adalah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya.” (HR Al-Bukhari)

Maksud sabda Nabi s.a.w. “Tidak sempurna keimanan salah seorang anatara kalian sebelum dia sendiri mencintai saudaranya seperti apa yang dia cintai bagi dirinya sendiri.” (HR Al-Bukhari)

Maksud sabda Nabi s.a.w., “Janganlah kalian saling membenci, dengki-mendengki,  bermusuh-musuhan, jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan seseorang muslim tidak boleh mendiamkan saudaranya (tidak menyapa) lebih dari tiga hari.” (HR Al-Bukhari)

Maksud sabda Nabi s.a.w., “Kasihanilah siapa yang ada di muka bumi, nescaya yang ada di langit akan mengasihimu.”  (HR Abu Dawud dan At-Tirmizi)

Maksud sabda Nabi s.a.w., “Mencaci orang mukmin adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran.” (HR Al-Bukhari)


Semoga ada manfaat kepada yang mahu menjaga iman kepada Allah.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan