SIAPAKAH yang sering bergaul, berbicara dan bekerja
bersama kita? Mereka adalah yang mempunyai persamaan dan persefahaman dalam
beragama dan bekerja hal keduniaan. Penyembah
berhala akan bergaul dan bekerja sesama mereka kerna persamaan akidah. Orang yang mentauhidkan Allah akan berkumpul
dan bermasyarakat dengan yang sama akidahnya.
Kaum penyembah berhala tidak senang dengan sifat orang-orang yang
beriman, begitu jugalah jiwa orang-orang beriman tidak gembira melihat manusia
menyembah berhala.
foto hanya hiasan |
Manusia muslim yang beriman juga akan sentiasa
berdampingan dengan mereka yang beriman. Lihat orang yang menjaga agama seperti
aurat, shalat, pekerjaan halal serta menghindari khurafat dan bid’ah…, mereka
menemukan orang-orang sama fikiran dan saling bantu-membantu dalam
kehidupan. Orang-orang yang sukakan
musik, rokok, lalai dalam shalatnya… pasti akan menemukan orang-orang yang
berperilaku demikian juga. Antara mereka
amat senang bergaul dan saling bantu-membantu untuk meneruskan cara hidupnya
yang demikian. Orang seperti itu tidak
akan mencari rakan daripada kalangan ahli shalat di masjid, malah sedaya upaya
akan menjauhinya kerna tidak mahu mendengar perkataan-perkataan daripada ahli
masjid yang pasti meminta ditinggalkan perbuatan yang sia-sia itu.
Perhatikan ayat Allah dalam surah at-Taubah ayat 71, “Dan
orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka menjadi
penolong sebagian yang lain. Mereka
menyuruh (berbuta) yang makruf dan mencegah yang mungkar, melaksanakan shalat,
menunaikan zakat dan taat setia kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh Allah Maha Perkara lagi Maha
Bijaksana.”
Perhatikan bandingan ayat di atas dengan ayat yang
ke-67, “Orang-orang munafik lelaki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah
(sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang
makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka
Allah melupakan mereka (pula).
Sesungguhnya orang-orag munafik itu adalah orang-orang yang fasik.”
Maka, siapakah rakan-rakan yang mengelilingi kita
merupakan yang sama fikiran dan pendirian. Kerananya, kita senang meneruskan
kehidupan selama ini dilalui. Jika kita
yang kuat mencari jalan taqwa, maka teman-temannya adalah yang sentiasa
menjiwai agama. Jika kita sukakan
hiburan dan sukan, maka semua teman rapat kita pun begitu. Begitulah berlama-lama dan saling
ingat-mengingat agar tidak kelupaan agenda-agenda hiburan dan sukan, misalnya.
Yang sukakan politik antipemerintah tentu semua
temannya adalah yang antipemerintah supaya mereka bisa duduk lama-lama berbual
soal politik daripada sudut pemikiran mereka.
Dan mereka pun bantu-membantu, ingat-mengingat supaya keteguhan
pendirian antipemerintah itu sentiasa subur.
Begitu juga orang yang menjiwai politik bersama pemerintah, berteman
bersama yang sama-sama mendukung pemerintah.
Kerna itu, hidup kita yang dilalui lama berada
dalam orbit yang kita miliki.
Rupa-rupanya, teman-teman itu menjadi kayu topang kuat meneruskan tabiat
dan pemikiran kita.