SEMANGAT kepartaian begitu kuat dalam kalangan ahli-ahli
partai politik, maka apabila mereka membaca ayat-ayat al-Quran bagi maksud
pujian oleh Allah kepada yang beriman dan bertakwa, maka perasaan mereka
gembira kerna percaya itulah diri mereka (yang dipuji Allah). Apabila menemukan
ayat yang mencela golongan yang tidak bersama Allah, maka mereka percaya itulah
golongan yang tidak bersama partainya.
foto hiasan |
Ada juga ayat-ayat al-Quran yang pentaksub partai
bisa fikirkan dalam-dalam, bahawa Allah mahu mereka (pentaksub partai) berfikir
kebenaran yang di luar kalangannnya.
Misalnya jika yang dimusuhi selama puluhan tahun itu mengendurkan
tindakan politiknya, maka cubalah membuka hati untuk jalan perdamaian. Maksud
ayat 62 surah al-Anfal, “Tetapi jika mereka condong kepada perdamaian, maka
terimalah dan bertawakal kepada Allah. Sungguh Dia Maha Mendengar, Maha
Mengetahui.” Orang partai Islam harus faham ‘jika partai Melayu condong
kepada perdamaian maka terimalah…’.
Orang partai Melayu juga harus tahu ‘jika partai Islam condong kepada
perdamaian maka terimalah…’.
Kerna sekian lama sudah diasuh dengan curiga dan
dendam antara satu partai dengan partai lain, maka darjat kebimbangan adanya
penipuan tinggi. Allah jugalah yang mengetahui, dan bergantung haraplah kepada
Allah. Maksud ayat 62 surah al-Anfal, “Dan
jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi
pelindung) bagimu. Dialah yang memberikan
kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya dan dengan dukungan orang-orang
mukmin.” Ahli-ahli partai
masing-masing berlindunglah kepada Allah sebagai jalan tawakal, bimbang ditipu
oleh lawannya (yang juga muslim!)
(Jika sudah sampai ke tahap itu mahu memahami
agama, iaitu kebenaran hanya dalam kalangan partainya sahaja, maka itulah
caranya memahami agama. Mujur masih ada juga jalan yang baik!)
Mesej sebenar ialah tidak bisa sama sekali ada
perpecahan dalam kalangan umah. Berbilang partai politik dan saling bermusuhan
antara satu sama lain, jelas bukan manhaj Islam, melainkan manhaj Barat. Memang
diketahui dasar Barat yang di belakangnya Yahudi dan Nasrani akan menggunakan
apa saja untuk mengalahkan umat Islam seluruh dunia. Sekarang jalan yang
digunapakai ialah ‘demokrasi’. Mereka
pupuk demokrasi dan perbedaan pendapat (hak asasi bersuara), yang menyebabkan
umat berpecah dan akhirnya hilang kekuatan.
Sebenarnya, awal-awal lagi telah ada dalam al-Quran
mengenai buruknya perselisihan. Baru perselisihan pendapat pun sudah diharamkan
oleh Allah, apalagi perpecahan antara partai dan apa lagi peperangan antara muslim. Innalillahi wa
inna ilaihi raaji’uun.
Allah melarang perselisihan (sebaliknya ikutilah
Allah dan rasul-Nya) yang akibatnya umah jadi lemah. Maksud ayat 46 surah al-Anfal, “Dan
taatilah Allah dan rasul-Nya dan jangan kamu berselisih, yang menyebabkan kamu
menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh Allah bersama
orang-orang yang bersabar.”
Telah jelas amaran Allah kepada muslim dalam negara.
Kita berpecah dan saling berselisih antara partai politik (walaupun ahli-ahli
partai muslim belaka), akibatnya kita gentar terhadap suara dan tindakan
politik bukan Islam. Saat kita kaum
muslim begitu taksub dengan partai dan curiga untuk bersatu, mereka kaum bukan
Islam semakin bertekad untuk bersatu.
Wajib kita melihat ini musibah untuk umah. Eloklah pemimpin semua partai kembali ke
jalan al-Quran dan Sunah, bersatu dan tawakal kepada Allah. Tidak perlulah kita
rasa rendah diri untuk bersatu sedangkan kaum bukan Islam sedang berbangga
dengan kesatuan mereka!
Tiada ulasan:
Catat Ulasan