Pengikut

Ahad, November 24, 2019

REKAAN terbaru dalam agama?

ORANG berwatak alim agama, sama ada menjaga agama atau merosakkannya.  Di bawah ini contoh rekaan oleh orang berwatak alim agama.  Orang awam pun percaya dan mengamalkannya.  Malah,  menyebarkan pula kepada rakan-rakan,  konon biar dapat untung bersama. 

Lihatlah indahnya rekaan ini.  Namun busuk di sisi Al-Quran dan Sunah Rasulullah.

"Malam ini sekolah aku ada buat solat hajat sempena murid tahun 6 bakal menduduki peperiksaan UPSR.

Teringat pesanan PU Salman ceramah tahun lepas, dia selit satu amalan 'mahal' yang sesuai diamalkan oleh semua calon yang bakal menduduki peperiksaan.

Tak kiralah exam apa sekali pun. UPSR ke, PT3 ke, SPM ke, peringkat Universiti ke. Semuanya boleh.

Ini amalan yang boleh mengelakkan lupa apa jua ilmu yang telah dihafal dan dipelajari. Senang saja amalannya tuan-tuan.

1) Sebaiknya berwuduk dahulu.
2) Ambil segelas air kosong.
3) Baca Surah Al A'la ini.
4) Sampai ayat ke-enam "Sanuk riu ka fala tannsa" ulang 7x (tujuh kali) kemudian tiup dalam air.
5) Sambung bacaan hingga akhir ayat.
6) Minum air tersebut dan niatkan agar ilmu yang dihafal dan dipelajari tidak lupa semasa peperiksaan.

Sangat baik diamalkan dipagi hari peperiksaan. Untuk amalan setiap hari pun bagus juga.

Namun kalau boleh, pagi hari peperiksaan itu wajibkan diri buat ya. Suruh anak buat, ibu bapa pun boleh juga baca sama, tiup dan doakan.

Sesungguhnya tiada kejayaan tanpa redha Allah taala.

Silalah #SHARE ilmu mahal ini agar ramai dapat manfaat. Kita usaha, selebihnya serah saja pada Tuhan Yang Maha Berkuasa.

#MFS
- Memberi yang banyak, tidak menyorok yang sedikit. Itulah guru. - "
.

BENCANA susah yang datang

Allah 'Azza wa Jalla telah berfirman : "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka itu akan dibiarkan mengatakan : "Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak akan diuji lagi ?" (QS. Al-Ankabut [29]: 2)

Bergembiralah saudaraku, bagi orang yang sakit atau yang tertimpa musibah atau ujian, yaitu jika mereka bisa menyikapinya dengan ikhlas, sabar, ridha serta tidak buruk sangka kepada Allah Ta'ala, maka mereka itu akan :

(1). DIAMPUNI DOSA-DOSANYA
"Senantiasa ujian itu akan ditimpakan kepada seorang mukmin & mukminah, baik itu pada dirinya, anaknya serta hartanya, sampai dia pun nanti bertemu Allah tanpa mempunyai kesalahan" (HR. At-Tirmidzi, Ahmad serta al-Hakim, lihat Shahiihut Targhiib no. 3414)
"Tidaklah seorang pun muslim yang tertimpa rasa letih, penyakit, bingung, sedih, rasa sakit, duka cita, bahkan duri yang mengenai dirinya, melainkan dengan itu Allah akan gugurkan kesalahan-kesalahannya" (HR. Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573)

(2). SEMAKIN DICINTAI ALLAH
"Sesungguhnya besarnya pahala akan sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah telah mencintai suatu kaum mk Dia pun akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa yang ridha, maka baginya keridhaan (Allah), serta barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan (Allah)" (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 3407)

(3). DITINGGIKAN DERAJAT
"Sesungguhnya seorang hamba apabila telah ditetapkan oleh Allah Ta'ala suatu kedudukan baginya, kemudian dia tidak dapat mencapai (kedudukan itu) dengan amal perbuatannya, maka Allah pun akan memberikannya ujian pada tubuh, harta atau anaknya, kemudian dia bersabar atas ujian tersebut, hingga Allah Ta'ala menyampaikannya pd kedudukan yang telah ditetapkan untuknya dari Allah" (HR. Ahmad, Abu Dawud, ath-Thabrani dan Abu Ya'la, lihat Shahiihut Targhiib no. 3409)

(4). MENDAPATKAN SURGA
"Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman : "Wahai anak Adam, apabila kamu bersabar dan ikhlas saat tertimpa musibah, maka Aku tidak akan meridhai bagimu sebuah pahala kecuali Surga" (HR. Ibnu Majah no. 1597, lihat Takhrij Misykaatul Mashaabiih no. 1758)

(5). KESELAMATAN DARI API NERAKA
"Beritakanlah kabar gembira, sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla berfirman : "Penyakit itu adalah api-Ku yang Aku telah timpakan kepada hamba-Ku yang mukmin di dunia ini, agar dia dapat selamat dari api Neraka pada hari akhir nanti" (HR. Ahmad II/440, Ibnu Majah no. 3470 dan al-Hakim I/345, lihat Silsilah ash-Shahiihah no. 557)

(6). MENDAPATKAN KEBAIKAN
"Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan, maka akan ditimpakan musibah (ujian) kepadanya" (HR. Bukhari no. 5645, hadits dari Abu Hurairah)
"Apabila Allah Ta'ala menghendaki kebaikan pada diri hamba-Nya, maka Dia pun akan menyegerakan untuknya suatu ujian di dunia (sebagai pelebur akan dosa-dosanya). Dan apabila Allah menghendaki keburukan pada diri hamba-Nya, mk Dia akan mengakhirkan ujian lantaran dosa-dosanya, hingga dia pun didatangkan dengan membawa dosa-dosa itu kelak pada hari Kiamat" (HR. At-Tirmidzi no. 2396 dan Ibnu Majah no. 4031, lihat Silsilah ash-Shahiihah no. 1220)

(7, 8, 9). MENDAPATKAN KEBERKAHAN DAN RAHMAT SERTA PETUNJUK
"Mereka itulah (yaitu orang2 yang tertimpa ujian atau musibah) yang akan mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, & mereka itulah orang2 yang mendapat petunjuk" (QS. Al-Baqarah [2]: 157)

(10). MENDAPAT PAHALA TANPA BATAS
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas" (QS. Az-Zumar [39]: 10)
"Manusia yang sehat pada hari Kiamat nanti sangat menginginkan kulitnya agar dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia, karena mereka melihat betapa besarnya pahala orang-orang yang tertimpa ujian di dunia" (HR. At-Tirmidzi no. 2402, lihat ash-Shahihah no. 2206)

Penulis : ✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar