foto hiasan |
PERTANYAAN AGAMA.
Pemuda: Pak
Haji, saya sangat mendendami seseorang yang sekarang dia sudah mati. Masa hidup, dia telah merusak kehidupan adik
perempuan saya, tetapi dia terlepas daripada tindakan hukum. Apakah bisa saya melakukan kejahatan seperti berzina
yang saya niatkan dosa zina saya dikirimkan kepada lelaki jahat itu supaya
bertambah dosanya. Dengan itu dia pasti dihukum Tuhan dengan lebih berat.
Pak Haji: Jika saudara berzina, saudara sendiri
yang mendapat dosa. Dosa zina yang saudara bikin tidak bisa diberikan pula
kepada orang lain, sama ada yang masih hidup atau yang telah mati. Ini
berdasarkan maksud firman Allah dalam al-Quran ayat 164 surah Al-An’am: “…Setiap
perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan seseorang
tidak akan memikul beban dosa orang lain.”
Ada lagi dalam ayat 46 surah Al-Fushilaat: “Barang siapa
mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa
berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan diri sendiri. Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi
hamba-hamba-(Nya).”
Pemuda: Tetapi, bukankah kalau kita membaca
Al-Quran itu pahalanya bisa memberi guna kepada almarhum? Jadi kok dosa saya
tidak bisa memberi kualat habis kepada lelaki jahat itu?
Pak Haji: Sudah, dua-duanya sama. Kan sudah jelas
ayat-ayat di atas tadi, amal baik dan buruk menjadi tanggungan diri sendiri, bukan untuk orang lain.
Wallahu ‘aklam
Tiada ulasan:
Catat Ulasan