INI kisah cinta di Ipoh Perak. Semua manusia normal ada rasa cinta, sayang kepada orang yang hatinya telah terpaut. Adakah salah kalau Salman jatuh cinta kepada Sabariah? Salman lelaki dan Sabariah itu perempuan, dan mereka belum berkahwin.
Tapi Sabariah tidak ada perasaan cinta kepada Salman! Hati Sabariah tawar saja dengan Salman pun bukan salah. Entah, dah dicubanya untuk menerima pelawaan cinta Salman, tetapi gagal. Hatinya lebih condong kepada pemuda lain iaitu Zain. Zain pun ada perasaan kepada Sabariah. Ah, mudahkan cerita keluarga Zain dan Sabariah pun bersetuju menikahkan mereka berdua.
Sewaktu majlis pernikahan entah atas idea siapa dicadangkan Salman sebagai saksi pernikahan Zain dan Sabariah. Tak mengapa, orang kata ini kerja professional. Setelah Zain melafazkan “aku terima dinikahkan dengan Sabariah” Imam nikah bertanya kepada Salman sebagai salah seorang saksi.
Salman kata “Tak sah!”
Pernikahan diulang untuk kali kedua, dan Salman masih mengatakan tidak sah. Buat kali ketiga juga Salman mengatakan tidak sah. Habis, bila hendak sah?
Zain marah, lalu meminta Salman saja bernikah dengan Sabariah. Salman tersenyum dan setuju. Imam nikah tidak kisah sebab yang penting setelah nikahkan orang dapat duit upah nikah.
Setelah Salman melafazkan nikah ‘aku terima dinikahkan dengan Sabariah’ Imam bertanya saksi nikah, sah atau tidak. Zain yang menjadi saksi nikah ini mengatakan tidak sah. Maka nikah diulang semula. Zain masih mengatakan tidak sah.
Hah, semua jadi bingung dan pening kepala. Sejak Islam zaman Sultan Melaka sampai sekarang baru inilah berlaku bolak-balik nikah sah tidak sah. Orang-orang yang hadir pula menjadi saksi kepada saksi yang mengatakan nikah Sabariah sentiasa tidak sah.
Apabila ada orang luar datang bertanya, “betulkah saksi nikah sini sentiasa mengatakan tidak sah?”
Orang ramai menjawab, “sah…, kami mengesahkan saksi yang suka cakap tidak sah.”
Imam dah berpeluh, kalau tidak selesai nikah ini upah tak dapat.
Tapi Sabariah tidak ada perasaan cinta kepada Salman! Hati Sabariah tawar saja dengan Salman pun bukan salah. Entah, dah dicubanya untuk menerima pelawaan cinta Salman, tetapi gagal. Hatinya lebih condong kepada pemuda lain iaitu Zain. Zain pun ada perasaan kepada Sabariah. Ah, mudahkan cerita keluarga Zain dan Sabariah pun bersetuju menikahkan mereka berdua.
Sewaktu majlis pernikahan entah atas idea siapa dicadangkan Salman sebagai saksi pernikahan Zain dan Sabariah. Tak mengapa, orang kata ini kerja professional. Setelah Zain melafazkan “aku terima dinikahkan dengan Sabariah” Imam nikah bertanya kepada Salman sebagai salah seorang saksi.
Salman kata “Tak sah!”
Pernikahan diulang untuk kali kedua, dan Salman masih mengatakan tidak sah. Buat kali ketiga juga Salman mengatakan tidak sah. Habis, bila hendak sah?
Zain marah, lalu meminta Salman saja bernikah dengan Sabariah. Salman tersenyum dan setuju. Imam nikah tidak kisah sebab yang penting setelah nikahkan orang dapat duit upah nikah.
Setelah Salman melafazkan nikah ‘aku terima dinikahkan dengan Sabariah’ Imam bertanya saksi nikah, sah atau tidak. Zain yang menjadi saksi nikah ini mengatakan tidak sah. Maka nikah diulang semula. Zain masih mengatakan tidak sah.
Hah, semua jadi bingung dan pening kepala. Sejak Islam zaman Sultan Melaka sampai sekarang baru inilah berlaku bolak-balik nikah sah tidak sah. Orang-orang yang hadir pula menjadi saksi kepada saksi yang mengatakan nikah Sabariah sentiasa tidak sah.
Apabila ada orang luar datang bertanya, “betulkah saksi nikah sini sentiasa mengatakan tidak sah?”
Orang ramai menjawab, “sah…, kami mengesahkan saksi yang suka cakap tidak sah.”
Imam dah berpeluh, kalau tidak selesai nikah ini upah tak dapat.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan