foto hiasan |
KEBANYAKAN manusia beragama kerna nenek-moyangnya
beragama. Jika nenek-moyangnya beragama Islam, maka keturunannya beragama
Islam. Begitu juga jika nenek-moyangnya
beragama Kristen, Hindu atau Buddha, maka itu jugalah agama keturunanya. Mewarisi kepercayaan orang terdahulu dan
mengikutinya sahaja tanpa mengambil pengetahuan mengenainya. Hanya sedikit yang
jujur dan bersungguh-sungguh berilmu dengan agamanya, termasuklah dalam
kalangan penganut agama apa pun.
Dalam kalangan muslim pun mewarisi kepercayaan atau
tradisi beragama nenek-moyangnya. Jika nenek-moyangnya bukan ahli shalat di
masjid, maka keturunannya pun banyak begitu sekalipun mereka telah punya
pelbagai ilmu kemahiran (dengan adanya pemilikan diploma dan ijazah).
Jika muslim telah berbangga dengan Islam yang
dikatakan agama keilmuan, setiap kita mesti bersedia menerima pertanyaan hebat:
Mengapa aku seorang muslim, bukan seorang Kristen?
Adalah sangat tidak masuk akal, seorang yang kelihatan
hebat ilmunya dan disanjung masyarakat, tidak bersedia menjawab soalan mengapa
dirinya seorang muslim. Malah ketakutan apabila melihat gambar salib di
tepi-tepi jalan. Tampak ada yang tidak
beres daripada ilmu yang ditekuni belasan tahun. Agama yang dia yakini sendiri sebagai jalan
akhir dan benar menuju akhirat, tidak dipahami lagi.
Al Baqarah ayat 170, “Dan apabila dikatakan
kepada mereka, ‘ikutilah apa yang diturunkan Allah’ mereka menjawab ‘(tidak)
kami mengikuti apa yang kami dapati daripada nenek kami (yang melakukannya)’. Padahal nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui apa pun dan tidak mendapat petunjuk.”
Al An’am ayat 116, “Dan jika kamu mengikuti
kebanyakan orang di muka bumi ini nescaya mereka akan menyesatkan mu dari jalan
Allah. Yang mereka ikuti hanya
persangkaan belaka dan mereka hanya membuat kebohongan.”
An Nuur ayat 51, “Hanya ucapan orang-orang
mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul
memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata ‘kami mendengar dan taat’
dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.”
Al Ahzab ayat 36, “Dan tidaklah pantas bagi
lelaki dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan
sesuatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan
mereka. Dan sesiapa mendurhakai Allah
dan rasul-Nya, maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata.”
Apakah kita sebagai seorang muslim yang bersekolah
tinggi masih beragama kerna sangkaan sahaja?
Tiada ulasan:
Catat Ulasan