Halaman

Sabtu, Mac 19, 2016

MENGAPA saya muslim, bukannya Kristian

foto hiasan
KEBANYAKAN manusia beragama kerna nenek-moyangnya beragama. Jika nenek-moyangnya beragama Islam, maka keturunannya beragama Islam.  Begitu juga jika nenek-moyangnya beragama Kristen, Hindu atau Buddha, maka itu jugalah agama keturunanya.  Mewarisi kepercayaan orang terdahulu dan mengikutinya sahaja tanpa mengambil pengetahuan mengenainya. Hanya sedikit yang jujur dan bersungguh-sungguh berilmu dengan agamanya, termasuklah dalam kalangan penganut agama apa pun.

Dalam kalangan muslim pun mewarisi kepercayaan atau tradisi beragama nenek-moyangnya. Jika nenek-moyangnya bukan ahli shalat di masjid, maka keturunannya pun banyak begitu sekalipun mereka telah punya pelbagai ilmu kemahiran (dengan adanya pemilikan diploma dan ijazah).

Jika muslim telah berbangga dengan Islam yang dikatakan agama keilmuan, setiap kita mesti bersedia menerima pertanyaan hebat: Mengapa aku seorang muslim, bukan seorang Kristen?

Adalah sangat tidak masuk akal, seorang yang kelihatan hebat ilmunya dan disanjung masyarakat, tidak bersedia menjawab soalan mengapa dirinya seorang muslim. Malah ketakutan apabila melihat gambar salib di tepi-tepi jalan.  Tampak ada yang tidak beres daripada ilmu yang ditekuni belasan tahun.  Agama yang dia yakini sendiri sebagai jalan akhir dan benar menuju akhirat, tidak dipahami lagi.

Al Baqarah ayat 170, “Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘ikutilah apa yang diturunkan Allah’ mereka menjawab ‘(tidak) kami mengikuti apa yang kami dapati daripada nenek kami (yang melakukannya)’.  Padahal nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun dan tidak mendapat petunjuk.”
                            
Al An’am ayat 116, “Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di muka bumi ini nescaya mereka akan menyesatkan mu dari jalan Allah.  Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanya membuat kebohongan.”

An Nuur ayat 51, “Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata ‘kami mendengar dan taat’ dan mereka itulah orang-orang  yang beruntung.”

Al Ahzab ayat 36, “Dan tidaklah pantas bagi lelaki dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka.  Dan sesiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya, maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata.”


Apakah kita sebagai seorang muslim yang bersekolah tinggi masih beragama kerna sangkaan sahaja?

Tiada ulasan:

Catat Ulasan