Halaman

Ahad, Februari 22, 2015

AYAH IBU tidak menanggung dosa anak tak bertudung

foto hiasan
PERTANYAAN AGAMA.

Pemuda:  Pak Haji, saya sangat mendendami seseorang yang sekarang dia sudah mati.  Masa hidup, dia telah merusak kehidupan adik perempuan saya, tetapi dia terlepas daripada tindakan hukum.  Apakah bisa saya melakukan kejahatan seperti berzina yang saya niatkan dosa zina saya dikirimkan kepada lelaki jahat itu supaya bertambah dosanya. Dengan itu dia pasti dihukum Tuhan dengan lebih berat.

Pak Haji: Jika saudara berzina, saudara sendiri yang mendapat dosa. Dosa zina yang saudara bikin tidak bisa diberikan pula kepada orang lain, sama ada yang masih hidup atau yang telah mati. Ini berdasarkan maksud firman Allah dalam al-Quran ayat 164 surah Al-An’am: “…Setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain.”

Ada lagi dalam ayat 46 surah Al-Fushilaat: “Barang siapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan diri sendiri.  Dan Tuhanmu sama sekali tidak menzalimi hamba-hamba-(Nya).”

Pemuda: Tetapi, bukankah kalau kita membaca Al-Quran itu pahalanya bisa memberi guna kepada almarhum? Jadi kok dosa saya tidak bisa memberi kualat habis kepada lelaki jahat itu?

Pak Haji: Sudah, dua-duanya sama. Kan sudah jelas ayat-ayat di atas tadi, amal baik dan buruk menjadi tanggungan diri sendiri, bukan untuk orang lain.


Wallahu ‘aklam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan