Halaman

Ahad, Mac 01, 2015

IKUT al-Qur'an, parti kamu salah

SEMANGAT kepartaian begitu kuat dalam kalangan ahli-ahli partai politik, maka apabila mereka membaca ayat-ayat al-Quran bagi maksud pujian oleh Allah kepada yang beriman dan bertakwa, maka perasaan mereka gembira kerna percaya itulah diri mereka (yang dipuji Allah). Apabila menemukan ayat yang mencela golongan yang tidak bersama Allah, maka mereka percaya itulah golongan yang tidak bersama partainya.

foto hiasan

Ada juga ayat-ayat al-Quran yang pentaksub partai bisa fikirkan dalam-dalam, bahawa Allah mahu mereka (pentaksub partai) berfikir kebenaran yang di luar kalangannnya.  Misalnya jika yang dimusuhi selama puluhan tahun itu mengendurkan tindakan politiknya, maka cubalah membuka hati untuk jalan perdamaian. Maksud ayat 62 surah al-Anfal, “Tetapi jika mereka condong kepada perdamaian, maka terimalah dan bertawakal kepada Allah. Sungguh Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” Orang partai Islam harus faham ‘jika partai Melayu condong kepada perdamaian maka terimalah…’.  Orang partai Melayu juga harus tahu ‘jika partai Islam condong kepada perdamaian maka terimalah…’.

Kerna sekian lama sudah diasuh dengan curiga dan dendam antara satu partai dengan partai lain, maka darjat kebimbangan adanya penipuan tinggi. Allah jugalah yang mengetahui, dan bergantung haraplah kepada Allah.  Maksud ayat 62 surah al-Anfal, “Dan jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu.  Dialah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya dan dengan dukungan orang-orang mukmin.”  Ahli-ahli partai masing-masing berlindunglah kepada Allah sebagai jalan tawakal, bimbang ditipu oleh lawannya (yang juga muslim!)

(Jika sudah sampai ke tahap itu mahu memahami agama, iaitu kebenaran hanya dalam kalangan partainya sahaja, maka itulah caranya memahami agama. Mujur masih ada juga jalan yang baik!)

Mesej sebenar ialah tidak bisa sama sekali ada perpecahan dalam kalangan umah. Berbilang partai politik dan saling bermusuhan antara satu sama lain, jelas bukan manhaj Islam, melainkan manhaj Barat. Memang diketahui dasar Barat yang di belakangnya Yahudi dan Nasrani akan menggunakan apa saja untuk mengalahkan umat Islam seluruh dunia. Sekarang jalan yang digunapakai ialah ‘demokrasi’.  Mereka pupuk demokrasi dan perbedaan pendapat (hak asasi bersuara), yang menyebabkan umat berpecah dan akhirnya hilang kekuatan.

Sebenarnya, awal-awal lagi telah ada dalam al-Quran mengenai buruknya perselisihan. Baru perselisihan pendapat pun sudah diharamkan oleh Allah, apalagi perpecahan antara partai dan apa  lagi peperangan antara muslim. Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun.

Allah melarang perselisihan (sebaliknya ikutilah Allah dan rasul-Nya) yang akibatnya umah jadi lemah. Maksud ayat 46 surah al-Anfal, “Dan taatilah Allah dan rasul-Nya dan jangan kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh Allah bersama orang-orang yang bersabar.”

Telah jelas amaran Allah kepada muslim dalam negara. Kita berpecah dan saling berselisih antara partai politik (walaupun ahli-ahli partai muslim belaka), akibatnya kita gentar terhadap suara dan tindakan politik bukan Islam.  Saat kita kaum muslim begitu taksub dengan partai dan curiga untuk bersatu, mereka kaum bukan Islam semakin bertekad untuk bersatu.

Wajib kita melihat ini musibah untuk umah.  Eloklah pemimpin semua partai kembali ke jalan al-Quran dan Sunah, bersatu dan tawakal kepada Allah. Tidak perlulah kita rasa rendah diri untuk bersatu sedangkan kaum bukan Islam sedang berbangga dengan kesatuan mereka!



Tiada ulasan:

Catat Ulasan