Halaman

Ahad, Julai 17, 2016

PINTAR politik, kosong ilmu agamanya

KATA orang politik itu ilmu dan seni. Namun katanya untuk bicara politik tidak memerlukan orang keluar dari sekolah tinggi apatah lagi dengan gulungan diploma dan ijazah. Maka itulah orang-orang desa dan pinggiran kota duduk berjam-jam di warung kopi sambil ngobrol politik.  Saya sendiri pernah diejek oleh orang yang jauh lebih muda daripada saya kerja tidak sama pendapatnya dalam politik.  Dan banyak juga yang berkata, "mari saya sekolahkan kamu pasal politik".

Gagah banget bicara politik.  Namun apabila disuguh hal agama... banyak yang mulutnya bungkam atau lari tidak mahu bicara hal agama. Agama itu hal yang menjuruskan pada pemahaman hal akhirat. Berita-berita akhirat hanya ada dalam al-Quran dan hadis-hadis sahih Nabi s.a.w.  Jangan pandang enteng ya, pantas jika bicara keduniaan atau tadi hal politik, namun sepi dan kaku atau tidak mengerti hal-hal akhirat.

Maksud sabda Rasulullah s.a.w. "Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang kasar lagi sombong, bakhil lagi rakus, sibuk dengan pasar-pasar. Pada malamnya seperti bangkai (banyak tidur) dan siangnya seperti keldai.  Dia berilmu dalam urusan dunia namun jahil dalam urusan akhirat." (Sahih Ibn Hibban, nombor 72.  Sunan al-Kubra al-Baihaqi, nombor 20804)

Berpada-padalah dengan keduniaan yang sementara, pada saat hati mengakui akhirat itulah yang abadi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan