Halaman

Isnin, April 25, 2011

MENGAPA melantangkan suara berdoa?

DALAM banyak situasi kita disajikan dengan program bacaan doa yang lantang dengan suara yang terpancar keluar bangunan, didengar oleh sekian banyak manusia. Begitukah caranya Allah mengatur hamba-Nya berdoa?  Doa itu ialah ibadah khusus terhadap Allah.  Lihatlah apa panduan berdoa dalam al-Quran, surah al-Araf ayat 55 dan 56. maksudnya:

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut.  Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.  

"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik.  Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap.  Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan."

Apa yang banyak berlaku, doa sudah seperti upacara membaca sajak atau cerita. Tidak ada langsung rasa hiba dan penuh harap melainkan seperti suara pemaksaan. Tidak ada pelafazan doa yang menggambarkan rasa takut terhadap Allah.  Mungkin saja sebab doa hanya sebagai satu bacaan rasmi yang tidak diketahui apa-apa isinya.  Akhirnya doa jadi kaku dan tidak memberi apa-apa perasaan kepada si pelafaz.

Maka, apabila kita padankan amalan kita dengan al-Quran dan sunah nabi, terasa janggalnya.  Beruntunglah kepada yang sedar dan mahu kembali ke jalan Allah. Eloklah kita berdoa sebagai hubungan peribadi dengan Allah, yang tidak ditunjukkan kepada orang ramai. Dengan demikian lafaz doa menjadi perlahan, penuh harap dan jiwa yang takut kepada Allah. 

wallahu'aklam

5 ulasan:

  1. "Tidak ada langsung rasa hiba dan penuh harap melainkan seperti suara pemaksaan. Tidak ada pelafazan doa yang menggambarkan rasa takut terhadap Allah."
    Hebat kamu....tahu apa isi hati manusia lain.

    BalasPadam
  2. Dia ni kasyaf ni.....

    BalasPadam
  3. tidak hebat atau kasyaf tapi begitulah melihat secara mata kasar doa2 yang dibaca sampai menggunakan pembesar suara. kan dia berdoa kepada Yang Maha Mendengar.

    BalasPadam
  4. Orang-orang yang sangat mengharap pertolongan Allah juga berdoa dengan suara yang lembut (bukan kuat/keras) Sila lihat antara maksud surah al-An'am ayat 63: "Katakanlah (Wahai Muhammad), 'siapakah yang dapat menyelamatkan kamu daripada bencana di darat dan laut, ketika kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah hati dan suara yang lembut?...."

    BalasPadam
  5. Benar, tanpa disedari berlakunya doa yang tidak menampakkan Si Pendoa berada di kedudukkan pihak yang meminta/mengharap. Mereka kelihatan Pendoa yang kasar/angkuh - meninggi suara pada tahap yang tidak sepatutnya.


    Sebak atau menangis ketika berdoa adalah anugerah Allah yang datang secara semula jadi - tidak boleh dipaksa-paksa.

    Sunggupun demikian, seseorang itu boleh memaksa dirinya terharu/menangis sebagai satu latihan bermanja dengan Allah ketika berdoa seorang diri.

    Bagaimanapun, berlaku juga seorang yang memimpin doa (imam) kelihatan seolah-olah memaksa diri menjadi sangat terharu/menangis. Situasi ini menyebabkan ada di kalangan jumaah yang mengaminkan doa hilang kusyuk kerana menganggap berlakunya rangsangan emosi yang tidak datang secara semula jadi. Kecualilah imam itu memang diketahui sangat mudah tersentuh hatinya ketika berdoa atau seorang tokoh yang sangat alim dan warak.

    Walllahualam.

    BalasPadam