Halaman

Isnin, Mac 16, 2009

HADIS-hadis yang tidak disukai

Hadis-hadis yang tidak disukai oleh penganut demokrasi pilihan raya

Betullah hidup ini cubaan daripada Allah. Maka Allah akan mencuba untuk mengetahui status hamba-hamba-Nya menyatakan iman kepada Allah. Adakah dirinya bersedia taat kepada Allah dan rasul-Nya tanpa banyak soal atau hanya taat dalam hal yang membawa keuntungan kepadanya. Berikut adalah beberapa hadis nabi yang tidak disukai oleh penganut demokrasi pilihan raya kerana jika hadis-hadis itu diterima maka tindakannya bertempur dalam politik adalah menyalahi sunah nabi. Golongan ini tidak memulas dan membuang hadis nabi tetapi menuduh golongan yang membawakan hadis ini sebagai sesat atau menyeleweng.

Katakanlah yang benar walaupun pahit!

Dari Anas radliyallahu 'anhu berkata, berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam:
"Mendengar dan taatlah kalian walaupun yang memimpin kalian adalah bekas budak dari Habasyah yang kepalanya seperti kismis, selama dia menegakkan Kitabullah di antara kalian."
(HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata, berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam:
"Barangsiapa yang mentaati aku maka dia telah mentaati Allah, barangsiapa yang bermaksiat kepadaku maka ia telah bermaksiat kepada Allah. Barangsiapa yang mentaati amir/pemimpin maka ia telah mentaatiku, barangsiapa yang bermaksiat kepada amir/pemimpin maka ia telah bermaksiat kepadaku."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Umar radliyallahu 'anhu berkata, berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam:
"Wajib bagi seorang Muslim untuk taat dalam hal-hal yang dia sukai ataupun yang ia benci kecuali kalau diperintah untuk berbuat maksiat maka tidak boleh mendengar dan taat."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Auf bin Malik radliyallahu 'anhu berkata, berkata Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam:
"Ketahuilah, barangsiapa yang di bawah seorang wali/pemimpin dan ia melihat padanya ada kemaksiatan kepada Allah maka hendaklah ia membenci kemaksiatannya. Akan tetapi janganlah (hal ini menyebabkan) melepaskan ketaatan kepadanya."
(HR. Muslim)

Dari Hudzaifah Ibnul Yaman radliyallahu 'anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam :
"Akan datang sesudahku para pemimpin, mereka tidak mengambil petunjukku dan juga tidak melaksanakan sunnahku. Dan kelak akan ada para pemimpin yang hatinya seperti hati syaithan dalam jasad manusia." Maka aku berkata: "Ya Rasulullah, apa yang aku perbuat jika aku mendapati hal ini?" Berkata beliau: "Hendaklah engkau mendengar dan taat pada amirmu walaupun dia memukul punggungmu dan merampas hartamu."
(HR. Muslim)

Dari Ibnu Umar radliyallahu 'anhu berkata, telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam :
"Barangsiapa yang mengacungkan senjata kepada kami maka dia bukan golongan kami."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Irbadh bin Sariyah radliyallahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah berkhutbah kepada kami, beliau berkata:
"Bertakwalah kalian kepada Allah, wajib bagi kalian untuk mendengar dan taat walaupun pemimpin kalian adalah budak dari Habasyah. Dan sesungguhnya barangsiapa yang hidup panjang di antara kalian akan melihat perselisihan yang sangat banyak maka wajib bagi kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khalifah yang lurus dan terbimbing sesudahku."
(HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, dan Ad Darimi)

Dari Ubadah bin Shamit radliyallahu 'anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam :
"Barangsiapa yang beribadah kepada Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, mendengar dan taat (kepada amirnya, pent.) maka akan masuk Surga dari pintu mana saja yang ia inginkan dari delapan pintu Syurga."
(HR. Ahmad dan Ibnu Abi Ashim dan At Tabrani)

Dari Adi bin Hatim radliyallahu 'anhu berkata, kami berkata:
"Ya Rasulullah, kami tidak bertanya padamu tentang sikap terhadap penguasa-penguasa yang bertakwa/baik. Akan tetapi penguasa yang melakukan ini dan itu (disebutkan kejelekan­kejelekan)." Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda: "Bertakwalah kalian kepada Allah, mendengar dan taatlah kalian."
(HR. Ibnu Abi Ashim, disahihkan Al Albani dalam Az Zilal)
Dari Ibnu Umar radliyallahu 'anhu berkata, datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan berkata:
"Berilah aku nasihat!" Maka beliau bersabda: "Mendengar dan taatlah kalian. Hendaklah kalian terang-terangan dan jauhilah oleh kalian mengatur urusan umat secara sirr (kerana ini adalah tugas penguasa, ­pent.)."
(HR. Ibnu Abi Ashim, disahihkan Al Albani dalam Az Zilal)

Dari Ubadah bin Shamit radliyallahu 'anhu berkata:
"Kami membaiat Rasul untuk mendengar dan taat dalam sirr maupun terang-terangan, untuk menunaikan hak penguasa, baik dalam keadaan sulit maupun lapang serta ketika mereka mementingkan pribadi mereka. Dan tidak memberontak kepada penguasa. Kecuali ketika kita melihat kekufuran yang nyata dan ada bukti di sisi Allah."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ubadah bin Shamit radliyallahu 'anhu berkata:
"Kami membaiat Rasul untuk mendengar dan taat dalam sirr maupun terang-terangan, untuk menunaikan hak penguasa, baik dalam keadaan sulit maupun lapang serta ketika mereka mementingkan pribadi mereka. Dan tidak memberontak kepada penguasa. Kecuali ketika kita melihat kekufuran yang nyata dan ada bukti di sisi Allah."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ubadah bin Shamit radliyallahu 'anhu berkata:
"Kami membaiat Rasul untuk mendengar dan taat dalam sirr maupun terang-terangan, untuk menunaikan hak penguasa, baik dalam keadaan sulit maupun lapang serta ketika mereka mementingkan pribadi mereka. Dan tidak memberontak kepada penguasa. Kecuali ketika kita melihat kekufuran yang nyata dan ada bukti di sisi Allah."
(HR. Bukhari dan Muslim)


Dari Ummu Salamah radliyallahu 'anha berkata, telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam:
"Akan terjadi sesudahku para penguasa yang kalian mengenalinya dan kalian mengingkarinya. Barangsiapa yang mengingkarinya maka sungguh ia telah berlepas diri. Akan tetapi siapa saja yang ridha dan terus mengikutinya (dialah yang berdosa, pent.)." Maka para shahabat berkata: "Apakah tidak kita perangi saja mereka dengan pedang?" Beliau menjawab: "Jangan, selama mereka menegakkan shalat bersama kalian."
(HR. Muslim)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan